- Back to Home »
- Dunia Bisnis »
- Ada Apa dengan Grup Bakrie?
Posted by : Unknown
Rabu, 20 Februari 2013
Perusahaan keluarga Bakrie saat ini dikabarkan sedang menjual
beberapa aset unggulnya. Apakah ini mengindikasikan bisnis keluarga
Bakrie terpuruk?
Pakar pengelolaan perusahaan keluarga, AB
Susanto, menyayangkan apa yang telah dilakukan keluarga Bakrie selama
ini. Padahal, bisnis keluarga Bakrie ini sudah menggurita di semua lini
bisnis.
"Ada miss match manajemen di perusahaan keluarga
Bakrie, khususnya dalam hal pengelolaan keuangan. Ini yang seharusnya
tidak perlu terjadi," kata Susanto kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (19/2/2013).
Menurut
Susanto, pengelolaan keuangan yang dinilai tidak tepat ini disebabkan
karena perusahaan memakai utang jangka panjang untuk membiayai usaha
yang memiliki jangka pendek. Begitu pula sebaliknya.
Susanto
menganggap hal tersebut lumrah dijalankan oleh perusahaan-perusahaan
keluarga Bakrie, khususnya di zaman Orde Baru. Di zaman itu, model-model
bisnis seperti ini berkembang pesat. Namun, bila diterapkan di zaman
demokrasi seperti saat ini, kondisi tersebut sudah kurang tepat.
"Mereka juga terlalu berspekulasi tinggi. Ini yang berbahaya," tambahnya.
Solusinya, keluarga Bakrie harus segera merevitalisasi keuangannya agar dapat berbisnis secara sehat.
Seperti
diberitakan, Grup Bakrie telah menetapkan niat hengkang dari Bumi Plc.
Namun, ada masalah lagi yang melanda, sebab Grup Bakrie harus
menyediakan dana 278 juta dollar AS untuk membeli kembali saham (buyback) PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik Bumi Plc.
Pembayaran buyback harus
sudah selesai sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Bumi Plc pada 21 Februari. Karena alasan tersebut, Grup Bakrie gencar mencari dana.
PT
Bakrieland Development Tbk (ELTY) melalui PT Bakrie Swastika Utama
dikabarkan menjual lahan di Rasuna Epicentrum. Total nilainya Rp 2,5
triliun. Selain itu, ELTY juga telah menjual Bakrie Toll Road (BTR) dan
Lido senilai Rp 3 triliun. Kemudian PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk
(UNSP) telah menjual lahan sawit seluas 16.000 hektar. UNSP juga ingin
menjual perusahaan olekimia Grup Domba Mas 470 juta dollar AS. Bakrie
juga dikabarkan ingin menjual 51 persen saham di PT Visi Media Asia Tbk
(VIVA).
sumber :
google.com
kompas.com
Editor :
Erlangga Djumena
Pembaharuan :
Dawie