Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
Posted by : Unknown Rabu, 20 Februari 2013



Grup Bakrie telah menetapkan niat hengkang dari Bumi Plc. Namun, ada masalah lagi yang melanda, sebab Grup Bakrie harus menyediakan dana 278 juta dollar AS untuk membeli kembali saham (buyback) PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik Bumi Plc.

Pembayaran buyback harus sudah selesai sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bumi Plc pada 21 Februari. Karena alasan tersebut, Grup Bakrie gencar mencari dana.
PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) melalui PT Bakrie Swastika Utama dikabarkan menjual lahan di Rasuna Epicentrum. Total nilainya Rp 2,5 triliun. Selain itu, ELTY juga telah menjual Bakrie Toll Road (BTR) dan Lido senilai Rp 3 triliun.

Namun, Agus J Alwie, Chief Executive Officer Bakrie Swastika, membantah, penjualan aset itu berhubungan dengan buyback saham BUMI. "Tak benar. Kalaupun jadi dijual, hasilnya untuk pengembangan usaha," tegas dia, beberapa waktu lalu.

Anak usaha lain, PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP), telah menjual lahan sawit seluas 16.000 hektar pada anak usaha Sinarmas, Golden Agri Resources Ltd, senilai 178 juta dollar AS.
UNSP juga ingin menjual perusahaan olekimia Grup Domba Mas 470 juta dollar AS. Namun, Andi Setianto, Investor Relation UNSP, belum mau berkomentar soal ini.

Bakrie juga ingin menjual 51 persen saham di PT Visi Media Asia Tbk (VIVA). Grup Bakrie menaksir valuasinya 1,2 miliar dollar AS- 2 miliar dollar AS, dengan harga minimum Rp 8 triliun.
Belum cukup, Bakrie juga dikabarkan akan menggadaikan Blok Masela yang digarap PT Energi Mega Persada, Tbk (ENRG). Kabarnya, nilai transaksi ini 1,2 miliar dollar AS. "Sampai sekarang belum ada rencana akuisisi aset baru ataupun penjualan aset," bantah Herwin Hidayat, Investor Relation ENRG, Jumat (15/2/2013)

Nirwan Dermawan Bakrie, pemilik usaha Grup Bakrie, menjelaskan, penjualan aset lebih disebabkan untuk meringankan beban keuangan masing-masing anak usaha sehingga ketika ada goncangan ekonomi, kondisi perusahaan tidak terganggu. "Kami hanya ingin menjadi slim and fit," tegas dia.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, mengatakan, Bakrie harus mengambil langkah ini lantaran butuh dana segar. Namun, ia melihat, aksi mereka tidak memengaruhi prospek emiten Grup Bakrie ke depan karena aset yang dijual kurang berkembang. "Sebenarnya, hal penting yang harus dilakukan adalah bayar utang," ujar dia. Cara itu memang paling menguntungkan. (Narita Indrastiti, Andri Indradie, Barly Haliem, Avanty Nurdiana/Kontan)

 
Sumber :
KONTAN
 google.com
kompas.com
 
Editor :
Erlangga Djumena
 
Pembaharuan :
Dawie

Leave a Reply

Terima Kasih Telah Berkunjung

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -