- Back to Home »
- Dunia Bisnis »
- BEI Pertanyakan Dana Bakrie Menebus BUMI
Posted by : Unknown
Rabu, 20 Februari 2013
Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) mempertanyakan ketersediaan
dana Grup Bakrie untuk menebus saham-saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
milik Bumi Plc. Hal itu sebagai tindak lanjut rencana cerainya Grup
Bakrie dengan Bumi Plc.
Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Salah satu poin yang tertera dalam surat tersebut adalah mengenai sumber dana pengambilalihan saham BUMI.
"Kami sudah kirim hari ini (Jumat, 15/2/2013). Selain klarifikasi, kami juga tanyakan asal dana untuk membeli saham BUMI itu," jelasnya.
Manajemen BNBR, lanjut Hoesen, wajib menjawab keterangan tertulis itu paling lambat Kamis (21/2/2013) pekan depan. Dua hari lalu, Grup Bakrie telah mengadakan kesepakatan dengan pihak Bumi Plc terkait pengambilalihan saham BUMI milik Bumi Plc oleh Grup Bakrie.
Grup Bakrie akan mengambil saham BUMI dengan saham Bumi Plc miliknya dan dana tunai. Bumi Plc menguasai 29,2 persen saham BUMI. Sementara Grup Bakrie melalui BNBR memiliki 23,8 persen saham Bumi Plc. BNBR akan menukar epemilikan 23,8 persen saham Bumi Plc dengan 10,3 persen saham BUMI. Sisanya, yaitu sebesar 18,9 persen akan ditebus dengan dana tunai senilai 278 juta dollar AS.
Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Salah satu poin yang tertera dalam surat tersebut adalah mengenai sumber dana pengambilalihan saham BUMI.
"Kami sudah kirim hari ini (Jumat, 15/2/2013). Selain klarifikasi, kami juga tanyakan asal dana untuk membeli saham BUMI itu," jelasnya.
Manajemen BNBR, lanjut Hoesen, wajib menjawab keterangan tertulis itu paling lambat Kamis (21/2/2013) pekan depan. Dua hari lalu, Grup Bakrie telah mengadakan kesepakatan dengan pihak Bumi Plc terkait pengambilalihan saham BUMI milik Bumi Plc oleh Grup Bakrie.
Grup Bakrie akan mengambil saham BUMI dengan saham Bumi Plc miliknya dan dana tunai. Bumi Plc menguasai 29,2 persen saham BUMI. Sementara Grup Bakrie melalui BNBR memiliki 23,8 persen saham Bumi Plc. BNBR akan menukar epemilikan 23,8 persen saham Bumi Plc dengan 10,3 persen saham BUMI. Sisanya, yaitu sebesar 18,9 persen akan ditebus dengan dana tunai senilai 278 juta dollar AS.
Grup Bakrie diwajibkan menyetor tersebut sebelum rapat umum pemegang saham (RUPS) Bumi Plc pada 21 Februari 2013 mendatang.
Sebagai tanda jadi, Bumi Plc meminta Grup Bakrie menyediakan dana awal senilai 50 juta dollar AS. Nah, dana tunai inilah yang menjadi target pertanyaan BEI.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bakrie mulai melego aset dan kepemilikan saham di anak-anak usahanya. Terakhir, Bakrie dikabarkan menjual aset-aset milik PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).
Selain itu, Keluarga Bakrie juga disebut-sebut akan menjual sekitar 51 persen kepemilikan sahamnya di PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), dan menjual lahan milik UNSP sebesar 16.000 hektar senilai 178 juta dollar AS. Ditengarai penjualan aset-aset tersebut dalam rangka mencari dana segar guna aksi pengembilaalihan saham BUMI itu. Namun, patut dicermati, penjualan aset yang dilakukan ELTY dan UNSP sejatinya masuk ke kas kedua perusahaan tersebut dan digunakan untuk kepentingan keduanya. (Amailia Putri Hasniawati/Kontan)
Sebagai tanda jadi, Bumi Plc meminta Grup Bakrie menyediakan dana awal senilai 50 juta dollar AS. Nah, dana tunai inilah yang menjadi target pertanyaan BEI.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bakrie mulai melego aset dan kepemilikan saham di anak-anak usahanya. Terakhir, Bakrie dikabarkan menjual aset-aset milik PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).
Selain itu, Keluarga Bakrie juga disebut-sebut akan menjual sekitar 51 persen kepemilikan sahamnya di PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), dan menjual lahan milik UNSP sebesar 16.000 hektar senilai 178 juta dollar AS. Ditengarai penjualan aset-aset tersebut dalam rangka mencari dana segar guna aksi pengembilaalihan saham BUMI itu. Namun, patut dicermati, penjualan aset yang dilakukan ELTY dan UNSP sejatinya masuk ke kas kedua perusahaan tersebut dan digunakan untuk kepentingan keduanya. (Amailia Putri Hasniawati/Kontan)
kompas.com
google.com
Editor :
Erlangga Djumena
Pembaharuan :
Dawie