- Back to Home »
- Dunia Nasional »
- Presiden Ubah Paradigma Kemiskinan
Posted by : Unknown
Rabu, 20 Februari 2013
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai, Millennium Development
Goals (MDGs) belum berhasil mengatasi aspek kemiskinan meskipun
pengentasan kemiskinan di dunia telah menjadi fokus agenda pembangunan
global. Penyediaan lapangan kerja dan kesenjangan sosial, menurut
Presiden, tidak tertangani secara memadai.
"MDGs kurang mampu
menjawab akar persoalan pembangunan berkelanjutan dan mengurai penyebab
kemiskinan," kata Presiden dalam sambutan pada pembukaan Konsultasi
Nasional Pembangunan Pasca- 2015 di Istana Negara, Jakarta, Rabu
(20/2/2013).
Acara diikuti oleh para menteri, kepala daerah,
akademisi, perwakilan DPRD, pemuda, dan swasta yang tergabung dalam
Komite Nasiona Pasca- 2015 . Mereka akan membahas berbagai isu
sebelum pertemuan Panel Tingkat Tinggi Tokoh Terkemuka di Bali pada
25-27 Maret 2013 .
Presiden mengatakan, situasi dunia
sudah lebih kompleks dari yang diperkirakan ketika MDGs dirumuskan. Ke
depan, kata dia, kompleksitas masalah dunia akan semakin rumit. Pada
2050, dunia akan dihuni oleh sembilan miliar penduduk. Ancaman lain,
kesenjangan sosial yang semakin melebar, menipisnya sumber daya alam,
perubahan iklim, hingga goncangan ekonomi.
Untuk itu, tambah
Presiden, perlu ada kerangka kerja yang mampu menjawab tantangan masa
depan. Agenda global nantinya, kata dia, diharapkan konkret, terukur,
terikat waktu, dan dapat dikomunikasikan kepada semua pihak.
Presiden
juga berharap ada perubahan paradigma dunia dalam memandang kemiskinan.
Menurut dia, kemiskinan tidak dapat diatasi hanya dengan paradigma lama
seperti memberi pinjaman atau dana bantuan pembangunan.
"Perlu
pendekatan baru untuk menjawab persoalan kemiskinan dengan melibatkan
subyek, yakni orang miskin itu sendiri. Membangun kapasitasnya agar
makin berdaya dan bisa meninggalkan kemiskinan," kata Presiden.
Komite
Nasional Pasca- 2015 akan menggelar forum pada 20-21
Februari 2013 di Hotel Le Meridien Jakarta. Komite tersebut
bertugas mendukung Presiden dalam Panel Tingkat Tinggi Para Tokoh
Terkemuka yang akan membahas agenda pembangunan pasca- 2015 .
Di panel tersebut, Presiden SBY menjadi co-chairs
bersama Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf dan Perdana Menteri
Inggris David Cameron. Panel yang beranggotakan 27 tokoh dunia itu
diberi amanah oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon untuk merumuskan
agenda pembangunan pascaMDGs yang berakhir di 2015 .
sumber :
google.com
kompas.com
Editor :
Inggried Dwi Wedhaswary
Pembaharuan :
Dawie