- Back to Home »
- Tips Cinta »
- LOVE Love is Blind
Posted by : Unknown
Jumat, 05 April 2013
“We fell in love, despite our differences, and once we did, something rare and beautiful was created.” – Nicholas Sparks
LOVE IS FAITH
Pasangan
yang baru saja melangsungkan pernikahan ini memang memiliki banyak
perbedaan. Mulai dari profesi, usia, sampai dengan latar belakang
status. Apa yang menyatukan cinta Olla Ramelan dan Aufar Hutapea?
Bagaimana proses kalian kenal sampai akhirnya jadi dekat?
Olla:
Kami dikenalin pada acara ulang tahun seorang teman yang diadakan di
salah satu tempat hang out di Jakarta. Sejak saat itu kami jadi dekat.
Aufar:
Sebenarnya orang tua kami sudah sejak lama saling kenal, dulu waktu
kami masih kecil, orang tua kami suka saling memberikan mainan atau
oleh-oleh, tapi kami berdua belum saling kenal. Makanya saat acara ulang
tahun itu, saya minta dikenalkan dengan Olla, dan akhirnya hubungan
kami pun berlanjut.
Apa yang membuat masing-masing tertarik?
Aufar:
Selain cantik dan seksi (sambil menatap Olla), Olla juga rajin
beribadah. Hal itu membuat saya tambah ingin mengenalnya lebih jauh.
Olla:
Sejak eye contact pertama kali saya sudah merasakan ada chemistry,
“Siapa pria itu? Selain ganteng, badannya juga bagus. Dan ia memandangi
saya terus...” Hahahaha....
Bagaimana Anda berdua mengatasi perbedaan usia yang cukup jauh, juga status Olla yang sudah pernah menikah sebelumnya?
Aufar:
Buat saya sih tidak ada kendala yang berarti. Hubungan kami
lancar-lancar saja, menikah pun dengan restu keluarga masing-masing.
Olla:
Kalau buat saya, perbedaan itu tergantung bagaimana kami menyikapinya.
Walaupun usia Aufar enam tahun lebih muda daripada saya, tetapi caranya
memerlakukan saya dan bagaimana ia memegang teguh nilai-nilai agama,
membuat Aufar cukup dewasa. Di lain pihak, dengan umurnya yang masih 26
tahun, tentu saja ia masih suka hang out dengan teman-temannya dan saya
tidak masalah dengan itu. Semuanya bisa berjalan lancar asal
dikombinasikan dengan baik.
Rencana ke depan?
Olla dan Aufar: Insya Allah, kami akan umroh bulan Maret mendatang.
LOVE IS COMPROMISE
Perbedaan
profesi dan selisih usia lebih dari satu dekade bukan masalah besar
bagi Banyu Biru dan Pevita Pearce. Mereka percaya, saling toleransi
ialah penyatu perbedaan.
Apakah ada kendala dengan perbedaan profesi dan usia di antara Anda berdua?
Banyu:
Sebagai pengusaha, working hour saya kadang lebih fleksibel karena bisa
mengatur waktu kerja sendiri. Jadi tidak ada masalah meskipun jam kerja
kami berbeda. Dan meski usia Pev lebih muda dari saya, tapi level
kedewasaannya bisa mengimbangi saya.
Pevita: Dalam sebuah
hubungan, intinya adalah bagaimana kami bisa saling kompromi, memahami
dan toleransi terhadap pasangan. Itu pula yang tengah kami jalani
sekarang. Alhamdulilah, sejauh ini tidak ada kendala.
Apa yang paling Anda suka dari pasangan Anda?
Banyu:
Secara fisik, Pev ada tipe wanita yang saya suka. Every time she
smiles, she brightens my day. Visi, misi dan cara pandangnya tentang
kehidupan membuat saya kagum. Pev juga seorang wanita yang rendah hati
dan berjiwa sosial tinggi.
Pevita: Tentu saja Banyu menarik secara
fisik. Ia juga down to earth dan peduli pada orang lain dan sesama.
Banyu bisa diajak seru maupun serius.
Rencana Anda berdua selanjutnya?
Banyu:
Saya percaya cinta adalah anugerah dari Sang Maha Pencinta. Rezeki,
jodoh dan maut tingkatannya sama dan diatur oleh Tuhan. Yang penting
saat ini saya serius menjaga cinta saya untuknya. It takes two to slow
dance and she’s a good dancer.
Pevita: Insya Allah, bila semuanya lancar tanpa halangan, kami ingin hubungan ini berarah jadi sebuah ibadah.
LOVE IS COMMUNICATION
Fun
& romantic, dua kata yang tepat untuk menggambarkan pasangan
humoris Tyson Lynch dan Melaney Ricardo. Simak obrolan Cosmo berikut...
Mengapa bisa saling tertarik?
Tyson: Kami punya banyak sekali persamaan, jadi membicarakan apapun rasanya nyambung.
Melaney:
Banyak hal dari dirinya yang membuat saya belajar, salah satunya
kata-kata Tyson seperti, “Jangan pernah menyerah, jika belum mencoba.”
Dengan perbedaan kultur, adakah kendala berarti?
Melaney:
Ya, tentu saja! Terbiasa dididik secara “bule”, Tyson cenderung santai
dalam memperlakukan Chloe, dan...ini sangat berbeda dengan keluarga saya
yang terkadang terlalu protektif. Namun dengan komunikasi hal-hal kecil
ini tak pernah menjadi masalah besar.
Apa nih yang dibenci dari pasangan?
Tyson: Hmmm....Melaney is very stubborn! But overall, Melaney is one package, I love everything about her!
Melaney:
Sebenarnya kami tuh terlalu banyak kesamaan, sehingga kadang justru
jadi masalah. Namun kami berdua sadar bahwa menikah bukan berarti selalu
happy all the time. Yang penting kami beruda saling melengkapi. Jangan
pernah takut untuk berantem. It’s a part of life dan salah satu cara
kami untuk lebih saling mengenal.
Jadi dengan good communication, semua pasti akan baik-baik saja ya?
Melaney:
Yes, of course! Dan jangan pernah ada orang ketiga atau kekerasan dalam
rumah tangga – that’s the thing we can never tolerate!
Tyson: In marriage, we grow together!
LOVE IS ATTENTION
Meski
hubungan keduanya baru berjalan sekitar empat bulan pada Februari ini,
tapi kemesraan dan interaksi di antara pasangan model Benjamin Browning
dan Laras Monca tampak seperti sudah saling mengenal dalam waktu lama.
Ceritakan perjalanan cinta kalian?
Ben:
Sebenarnya sudah lama saya memerhatikan Laras, tapi ia tak pernah
mengacuhkan saya waktu itu. Lalu, setelah setahun berlalu, seorang teman
memperkenalkan kami berdua. Bahkan saat diperkenalkan pertama kali,
Laras sama sekali tak melihat mata saya, lho. (Laras membela diri dan
mengatakan bahwa ketika itu ia sudah memiliki kekasih, dan tak mau
membuat masalah kalau terlihat dekat dengan pria lain). Hingga akhirnya
saya ingat sekali, hari itu tanggal 6 Oktober, kami tanpa sengaja
bertemu di Bali. Di saat itu juga saya bilang padanya, “Saya tahu siapa
kekasih kamu, tapi kalau nanti kamu sudah sendiri, saya ingin kamu jadi
kekasih saya.” Yang mengejutkan, tiba-tiba Laras bilang, “Saya single
sekarang.”
Jadi apa sebenarnya yang membuat kalian berdua saling tertarik?
Laras:
Ben itu orangnya lucu, tingkahnya selalu mampu membuat saya tertawa.
Ya, tentu saja dia juga tampan. Dan dari semuanya, saya memang suka
cowok bertato.
Ben: Laras manis, dan humble. Itu yang saya suka dari dia.
OK. Kalian berasal dari budaya dan asal yang berbeda, bagaimana menghadapinya?
Laras:
Kami berdua tidak pernah melihat itu sebagai perbedaan. Sejauh ini
semua baik-baik saja. Ben sangat baik, dan saat bertemu keluarga saya
pun dia selalu bersikap sopan sehingga ibu saya langsung menyukainya.
Ben: Saya sangat santai menjalaninya. Not a big deal.
Sepertinya banyak sekali yah kecocokan diantara kalian berdua, sudah punya rencana untuk masa depan bersama?
Ben:
Hmmm...Sejak pertama bertemu dia saya sudah punya rencana sendiri. Yang
jelas, sampai sekarang kami berdua tak ingin main-main. Semua dijalani
dengan serius, yang penting kami akan selalu mencoba menghargai satu
sama lain.
Seperti apa kencan ideal kalian?
Laras:
Kami jalan-jalan, nonton, shopping, ya terkadang kami juga menghabiskan
waktu di klub berkumpul bersama teman atau cukup berdua saja. Setiap
hari kami bertemu sih, sesibuk apa pun pasti kami selalu menyempatkan
waktu untuk bertemu. Entah sekadar makan siang, atau hanya jalan-jalan.
If you’re in love, you’re in love to the fullest.
Bagian tubuh mana dari pasangan yang paling kalian suka?
Ben: Soo many. I love her brown eyes, lips, butt, everything. Oh iya, i love her hair.
Laras:
Kalau dia baru keluar dari kamar mandi, pulang dari gym, atau saat dia
sedang tidur, itu adalah saat-saat terseksinya. Saya suka banget sama
kaki, bokong, dan punggungnya, apalagi tatonya.
Hal paling romantis apa yang pernah Ben lakukan?
Laras:
Banyak banget, Ben bisa nyanyi lho, jadi dia pernah bermain gitar dan
bernyanyi untuk saya. Dia juga sering memberikan saya bunga.
Ben: Saya ingat, hadiah pertama yang saya beri ke Laras adalah kalung dengan liontin beruang.
Laras: Iya, that’s why kami punya panggilan spesial. Saya panggil dia Papa Bear dan dia panggil saya Bear.
LOVE IS UNDERSTANDING
Pasangan
berbeda keyakinan, Asmirandah dan Jonas Rivanno tampak sangat
bersemangat saat ditemui Cosmo untuk sesi pemotretan. Bahkan Andah
(sapaan akrab Asmirandah) mengatakan bahwa kepribadiannya dan Jonas
diibaratkan seperti melihat diri sendiri pada cermin.
Bagaimana pertama kali bertemu?
Asmirandah:
Perkenalan kami agak lucu. Saat itu sedang syuting sebuah sinetron,
saya tidak kenal Jonas dan begitupun sebaliknya. Saya yang saat itu
sedang sibuk dengan laptop, hanya melihatnya sepintas, dan tidak begitu
menghiraukannya. Perkenalan kami yang serius baru pada saat pertemuan di
shooting sinetron kedua. Ternyata setelah itu masing-masing dari kami
punya cerita yang menarik. Jonas sempat menganggap saya
sangat jutek, hahaha...
Perlu waktu berapa lama dari kenal hingga menjadi kekasih?
Jonas:
Hahaha...kami tidak menghitungnya secara pasti. Walaupun belum
berkenalan secara mendalam, dari awal pertemuan kami sudah mengobrol
seru sehingga chemistry dapat tercipta dengan mudahnya.
Seperti apa hubungan kalian?
Asmirandah:
Kami bisa seru sendiri, selain itu kami juga sepemikiran. Lucunya apa
yang mau kami ceritakan, dia atau saya sudah bisa menebak duluan.
Mungkin karena sudah kenal karakter masing-masing. Apa saja selalu
cerita, tentang keseharian atau apapun.
Hal yang sering menjadi pertengkaran?
Jonas:
Selama ini biasanya hanya karena kesalahpahaman saja. Jadi ya,
terhitung pertengkaran kecil, lah. Tidak serius. (Jonas sembari
mengerling ke arah Andah...)
Apakah perbedaan keyakinan menjadi kendala?
Asmirandah:
Kami sih sudah memikirkan untuk kedepannya akan seperti apa. Selama
menjalani relationship ini, yang kami pegang aalah prinsip saling
menghargai. Itu dasarnya. Jika memang bisa melakukannya, niscaya
hubungan ini akan lancar.
Apa target kalian berdua untuk hubungan ini?
Jonas:
So far sih kami cukup serius. Namun tidak bisa dibilang bahwa kami akan
melangkah ke jenjang berikutnya setelah beberapa bulan, atau dua tahun
ke depan. Kami tidak menetapkan hal tersebut. Jalani saja dulu.
Apa kendala dari keluarga besar?
Asmirandah:
Karena kami niatnya juga baik, keluarga pun memberikan dukungan
sepenuhnya. Semoga sih semua berjalan dengan baik dan mulus.
Bagaimana Anda menilai Jonas?
Asmirandah:
Dia seperti saya, banyak sekali persamaan di antara kami. Selain itu,
dia bisa menerima saya, dan sangat perhatian. Romantis?
Sedikit...Hahahaha!
Seperti apa Andah di mata Jonas?
Jonas: Dia adalah orang yang paling mengerti saya. (vemale.com)