- Back to Home »
- Dunia Kesehatan »
- While You’re (Not) Sleeping
Posted by : Unknown
Jumat, 05 April 2013
Mata Anda tak henti menatap nanar weker di meja, sesekali Anda
mengedip yang menandakan, “Damn, sudah jam setengah tiga, kok, belum
bisa tidur juga sih?” Oh dear, there goes your beaty sleep...
Ugh,
rasanya tak ada yang lebih menyebalkan daripada rencana yang buyar
lantaran hal sepele. Besok, Anda ingin tampil maksimal saat meeting,
makanya Anda telah mempersiapkan segala detail materi rapat, memiliki
work clothes yang menegaskan siluet tubuh, dan masuk kamar lebih cepat
karena Anda mengincar waktu tidur delapan jam.
Tapi apa yang
terjadi? Tiap kali Anda memejamkan mata, buah-buah pikiran bak di komik
terus bermunculan: Apakah presentasi power point telah cukup menjelaskan
visi tahun 2013? Si Ayu – sang sekretaris – sudah booking ruang meeting
belum ya? Sarapan apa yang paling ideal untuk besok – eh, maksudnya,
pagi ini ya? Hmmm...Kapan Adele melahirkan anak pertamanya? (What?!) Dan
Anda akhirnya bangun dengan rasa stres, yang kian memuncak saat melihat
pasangan tertidur super lelap di sebelah Anda. You want to “kill”
him...
Menurut Lisa Shives, M.D, seorang sleep specialist, saat
Anda tidak bisa tidur, “your mind always turning on itself.” Agar
pikiran Anda tak terus menerus teraktivasi di malam hari, coba jawab 12
pertanyaan berikut ini...
1. Apakah Anda terlalu terobsesi dengan weker Anda?
Sial,
sudah jam 2:05! Oops, sekarang 2:30! Arrghh 3:01! Seriously! Ini adalah
kebiasaan yang buruk ladies. Tanpa melihat jam pun sudah resah, apa
lagi memantaunya setiap menit! Yang ada Anda malah kian teringat akan
berapa jam yang telah Anda habiskan dengan tidak tidur. “Mencuri pandang
ke weker tiap menit akan menstimulasi otak dan membuat Anda lebih fokus
ke waktu daripada effort untuk tidur sendiri,” kata St.Louis, M.D.,
2. Berapa lama Anda mencoba tidur?
Sudah
20 sampai 30 menit Anda mencoba masuk ke alam mimpi, tapi...no luck,
Anda tetap terjaga. Keluarlah dari kamar tidur karena, “Ada kalanya
kamar tidur Anda telah berubah menjadi ‘ruang penyiksaan’,” ujar
St.Louis. Carilah suatu tempat dengan pencahayaan yang redup di rumah
Anda dan biarkan pikiran Anda menjelajah bebas. Atau, menurut Shives,
mendengarkan audio book atau musik klasik bisa menjadi alternatif,
asalkan jangan yang terlalu intens, seperti Beethoven. Yang terpenting,
jangan melakukan suatu aktivitas seperti mencuci piring atau
membersihkan rumah karena akan memicu otak Anda untuk beraktivitas.
3. Siapa yang tidur bersama Anda?
You
love him, you really do, tapi...kalau dia pendengkur sejati yang
konsisten merusak beauty sleep Anda, maka pasti selalu ada godaan untuk
membungkam wajah si dia dengan bantal. Sebelum hal itu terjadi, segera
sadarkan dia dari kebiasaan ini. “Minta dia untuk pergi ke dokter,”
jelas Mindell. “Mendengkur bisa merupakan gejala dari suatu kondisi yang
serius, seperti sleep apnea.”
4. Apakah Anda kerap tidur siang?
Biasanya
“penyakit” yang timbul saat Anda tak cukup tidur adalah mencoba untuk
curi-curi tidur di siang hari. Walaupun tidur siang singkat selama 15-30
menit cukup bermanfaat, namun lebih dari itu bisa merusak kualitas
tidur malam Anda. “Tubuh Anda sebenarnya hanya terprogram untuk tidur
selama delapan jam sehari,” lanjut Roth. So, be reasonable with your
nap...
5. Apakah Anda selalu khawatir?
Jika Anda
sedang gelisah lantaran to-do-list yang tak kunjung tuntas, bisa
dipastikan waktu tidur Anda akan terganggu. Anda tidak mau kan membawa
pekerjaan (atau dunia kerja) sampai ke alam mimpi? “Alokasikan ‘worry
time’ selama 10 atau 15 menit, setidaknya dua jam sebelum tidur,” saran
Jodi A. Mindell, Ph.D., dari St.Joseph’s University. “Tuliskanlah apa
yang mengganggu Anda lalu cari solusinya.”
6. Apakah Anda coffee addict?
Sekilas
trivia mengenai biologi: Manusia memiliki “alat bantu” tidur yang alami
di dalam tubuh, dan namanya adalah adenosine. Semakin banyak chemical
ini mengalir di otak, maka kemungkinan besar Anda lancar terlelap malam
nanti. Nah, kehadiran kafein akan memengaruhi kerja adenosine dengan
meningkatkan aktivitas otak. Bagus sih kalau Anda ingin senantiasa
terjaga untuk bekerja, tapi lain masalah apabila ingin menjadikan bantal
sebagai sahabat. “Jangan konsumsi kafein tiga sampai empat jam sebelum
tidur,” kata Thomas Roth, Ph.D., dari Henry Ford Sleep Disorders and
Research Center di Detroit. “Dan kalau Anda insomnia, stop konsumsi
kafein di sore hari.”
7. Kapan terakhir kali Anda mencuci seprai?
Imagine
this: Anda super lelah, Anda melihat tempat tidur, dan Anda langsung
melompat ke atasnya dan aroma wangi yang semerbak meruap menyambut
hidung. Ahh, heaven right? Pasti dalam hitungan detik Anda sudah berada
di pantai dalam pelukan Ryan Gosling. Nah, coba bayangkan sebaliknya;
Aroma apek dan seprai terasa kasar – can you really sleep in them?
Menurut riset, mereka yang mencium aroma lavender sebelum tidur akan
mendapatkan kualitas tidur yang baik dan merasa lebih bersemangat di
pagi hari.
8. Apa menu makan malam Anda?
Oke, Anda
suka sambal. Banget. Tapi kalau belakangan ini Anda kerap komplain
lantaran kemampuan untuk tidur maksimal hanya tiga jam, coba deh cek apa
menu makan malam Anda. Apabila yang Anda santap mayoritas memiliki
bumbu cabai, yah jelas Anda pun akan merasa “panas” saat tidur. Trouble
sleepers juga cenderung lebih banyak menyantap makanan sarat lemak serta
makanan dan minuman yang kadar asamnya tinggi seperti wine. So cut it
back!
9. Apa yang biasa Anda lakukan sebelum tidur?
Nonton
YouTube di iPad, nge-tweet kegalauan hati via ponsel, Skype dengan
kekasih tercinta di Amsterdam – semua itu berpotensi menggangu jam tidur
Anda. Studi terkini menyingkap fakta kalau cahaya biru dari gadget
favorit Anda bisa menekan hormon pendorong tidur bernama melatonin.
“Otak akan teraktivasi dengan kehadiran cahaya,” ucap St. Louis. That’s
why pilihlah kegiatan seperti membaca buku, atau – Cosmo’s favorite –
seks!
10. Obat apa yang Anda konsumsi?
Anda sering
bergantung pada obat untuk berbagai penyakit, termasuk yang ringan
seperti pilek. Tanpa Anda sadari, kotak pbat Anda berisi berbagai macam
stimulan. “Beberapa jenis obat resep dokter, seperti yang mengatur
tekanan darah sampai ke dekongestan, bisa menstimulasi Anda saat ingin
tidur,” ujar Mindell. “Dan jangan konsumsi multivitamin di sore hari
karena vitamin seperti B6 dan B12 bisa mensuplai energi yang
berlebihan.”
11. Bagaimana posisi tidur Anda?
“Posisi
tidur dan bantal Anda bisa memengaruhi kualitas tidur, apalagi bagi
mereka yang memiliki masalah pada punggungnya,” kata St. Louis. Solusi:
Kalau Anda suka tidur menyamping, tempatkan bantal atau guling di antara
lutut dan paha supaya tulang belakang Anda tetap lurus; kalau
terlentang, posisikan bantal di bawah lutut atau gulungan handuk kecil
di punggung bagian bawah; bagi yang tengkurap, letakkan bantal di bawah
pelvis dan perut, dan bantal kecil di bawah wajah.
12. Anda sudah menjawab semuanya, lantas kenapa Anda tetap tidak bisa tidur?
Well,
itu pertanda Anda perlu segera membuat appointment dengan dokter Anda.
“Hampir semua orang mengalami masa-masa di mana kualitas tidur mereka
kurang baik, namun kalau hal tersebut sampai berlangsung berbulan-bulan,
maka jelas Anda perlu mencari tahu masalahnya,” saran St Louis. “Kabar
baiknya adalah hal itu bisa disembuhkan, entah dengan cara pengobatan
atau terapi modifikasi perilaku.” So make that appointment now, ladies! (vemale.com)