- Back to Home »
- Ibu Bayi & Balita »
- Hati-Hati Sakit Gigi Saat Sedang Hamil
Posted by : Unknown
Minggu, 15 September 2013
Sakit gigi dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga
dewasa. Bahkan, ibu hamil juga bisa terserang sakit gigi. Namun,
sebaiknya jangan sepelekan sakit gigi yang diderita ibu saat sedang
hamil. Berbeda kondisi, berbeda juga seharusnya perlakuannya.
Salah
mengatasi masalah sakit gigi pada bumil dapat memicu terjadinya
kelahiran prematur, bahkan parahnya hingga keguguran, demikian seperti
dikatakan Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia , Drg
Zaura Anggraini, seperti dikutip dari Antara. "Ibu hamil dengan kondisi
gigi yang mengalami kerusakan parah akan merangsang keluarnya hormon
prostaglandin," jelas Zaura pada jumpa pers di Jakarta, Jumat malam.
Hormon
prostaglandin dapat merangsang kontraksi pada rahim, sehingga apabila
kontraksi ini terus menerus menyerang, maka kelahiran prematur atau
keguguran dapat terjadi. Dan ini tidak hanya berbahaya bagi janin,
tetapi juga bahaya bagi ibu.
Perubahan hormon yang dialami oleh
ibu hamil dapat menyebabkan kondisi gusi menjadi lebih lunak sehingga
dapat memicu terjadinya peradangan gusi, terutama pada ibu hamil dengan
kondisi gigi dan mulut yang tidak dirawat dan dibersihkan dengan baik.
"Ini diawali dengan tanda gusi berdarah, meskipun seringkali dianggap sepele, tapi ini bisa berbahaya," jelas Zaura.
Zaura
memaparkan bahwa gusi berdarah sudah menandakan adanya peradangan gusi.
"Kalau terjadi pendarahan gusi pada saat menyikat gigi, berarti ada
yang belum bersih sehingga terjadi inflamasi," jelas Zaura.
Oleh
sebab itu bila saat menyikat gigi terjadi pendarahan sebaiknya jangan
takut dan teruskan menyikat gigi supaya bersih, karena kondisi ini
menandakan adanya plak atau sisa makanan yang masih menempel.
Lebih lanjut Zaura juga menjelaskan bahwa perubahan hormon pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan mulut dan gigi.
Sebagai contoh, ibu hamil yang pada trimester pertama sering mengalami mual dan muntah akan mengalami kelebihan liur.
Bila
tidak rajin berkumur dan menyikat gigi, maka kuman dan bakteri di
sekitar gigi dan mulut akan lebih mudah tumbuh, bau mulut dan jamur atau
sariawan pada rongga mulut juga akan lebih mudah terjadi.
Zaura
mengemukakan bahwa kondisi ini dapat dicegah dengan merawat dan menyikat
gigi setidaknya dua kali sehari yaitu saat pagi hari setelah sarapan
dan malam hari sebelum tidur. Pada malam hari, aktivitas mulut berkurang
dan secara otomatis air liur juga berkurang. Hal ini mengakibatkan
jumlah bakteri di dalam mulut meningkat dua kali lipat.
"Sisa
makanan lalu akan difermentasi oleh bakteri menjadi asam. Nah, asam
inilah yang berbahaya karena melarutkan mineral gigi sehingga
mengakibatkan karies serta masalah mulut dan gigi lainnya," kata dia.
Oleh
sebab itu sebelum masa kehamilan, kaum perempuan juga sangat dianjurkan
untuk melakukan pemeriksaan gigi secara berkala atau setiap enam bulan
sekali ke dokter gigi.
"Sayangnya, menurut Riset Kesehatan Dasar
2007, hanya 13,3 persen masyarakat Indonesia yang rutin memeriksakan
gigi setiap enam bulan sekali ke dokter gigi. Ini sangat
memprihatinkan," keluh Zaura.
Zaura mengemukakan bahwa masyarakat
seharusnya sadar akan pentingnya merawat dan menjaga kesehatan gigi,
karena menurut dia gigi merupakan salah satu organ penting yang dapat
memengaruhi kesehatan. (vemale.com)