- Back to Home »
- Dunia Kesehatan »
- Oh, Ini Bahayanya Makan Telur Mentah
Posted by : Unknown
Jumat, 27 September 2013
Kontroversi bahaya makan telur mentah hingga kini masih hangat
dibicarakan. Para bumil biasanya yang paling heboh perihal ini, dan
berusaha wanti-wanti teman yang juga sedang hamil agar tidak mengonsumsi
telur mentah atau setengah matang. Ada yang percaya, dan ada yang
bandel pula.
Sebagian memang membaca hasil penelitian yang
mengatakan bahwa tidak semua telur bisa terkontaminasi bakteri
Salmonella. Menurut hasil penelitian dari USDA saja, salmonella mungkin
hanya dibawa oleh 1: 30.000 telur.
Pun demikian, soal bakteri
salmonella ini tak boleh diremehkan begitu saja. Selama ada resiko
bakteri Salmonella menyerang lewat telur, maka sangat penting bagi kita
untuk mencegahnya. Bakteri Salmonella ini dapat mempengaruhi kehamilan
dan juga si bayi, menyebabkan diare, serangan pada usus, dehidrasi,
hingga menyebabkan kematian.
Dikutip dari WHfoods.org, ada
beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah bakteri
Salmonella ini mengganggu kesehatan Anda:
- Pastikan setelah membeli telur, mencucinya dan membersihkan dari sisa kotoran ayam, kemudian langsung menempatkannya pada lemari es.
- Usia telur terbaik adalah 3-4 minggu saat disimpan di lemari es, jangan lebih.
- Memasak telur hingga matang dapat membunuh bakteri Salmonella, sehingga sajikan telur yang benar-benar sudah matang.
- Setelah merebus telur tetapi menunda untuk dimakan, sebaiknya disimpan di lemari es terlebih dahulu.
- Untuk resep-resep masakan atau kue yang diwajibkan menggunakan telur mentah, maka disarankan menggunakan telur yang sudah melalui proses pasteurisasi. Dalam temperatur yang tinggi, bakteri Salmonella akan mati.
- Hindari membeli telur yang kulitnya sudah retak-retak dan rusak. Resiko perpindahan bakteri pada telur yang cangkangnya sudah rusak lebih besar.
- Pastikan untuk mencuci telur sebelum dimasak. Kulit telur biasanya masih menempel kotoran ayam atau kotoran lain.
Mengecek
telur yang masih layak untuk dimakan atau tidak sangatlah mudah. Anda
tinggal memasukkannya pada sebuah baskom yang berisi air. Apabila telur
mengambang, maka sudah tidak layak makan dan sebaiknya dibuang. Apabila
ia tenggelam maka ia masih baik untuk dikonsumsi.
Memang tidak
harus selalu kebakaran jenggot menghadapi semua issue dan informasi
tentang bahaya makanan. Apabila Anda menemukan informasi-informasi
penting, maka ada baiknya Anda mengecek ke sana sini terlebih dahulu.
Setelah menemukan sumber yang jelas dan dapat dipercaya, Anda bisa lebih
berhati-hati dalam mengolah atau mengonsumsi sesuatu. Termasuk si telur
yang kaya protein dan omega-3 ini. (vemale.com)