- Back to Home »
- Seks »
- 6 Kesalahan Wanita di Kamar Tidur
Posted by : Unknown
Senin, 11 November 2013
Ada enam kesalahan yang paling sering dilakukan si Dia –terutama mereka
yang konservatif– saat bercengkerama di kamar tidur. Di artikel ini,
kami paparkan pula solusinya untuk Anda!
Wanita Cenderung Kesal Jika Diajak Bereksplorasi . Menurut Les Parrot, profesor di bidang psikologi di Seattle Pacific University sekaligus penulis Crazy Good Sex, terkadang wanita menganggap suatu variasi seks sebagai ungkapan ketidakpuasan seorang pria pada performa wanita di atas ranjang. “Mereka ‘mengambil hati’ masalah tersebut,” kata Parrot. Padahal, maksud Anda adalah sekadar membunuh kebosanan karena melakukan hal yang sama setiap waktu.
Solusi: Hal pertama yang harus Anda lakukan untuknya adalah mengatakan bahwa ini sekadar untuk variasi –sama seperti banyak hal yang dilakukan manusia lain dalam hidupnya. Kemudian, berikan rasa aman dan nyaman kepadanya. Namun, sebaiknya, Anda tidak memaksakan kehendak, jelilah melihat celah. Misalnya, jika woman on top merupakan posisi tabu untuk mereka, bagaimana jika Anda mengajukan posisi lain, seperti doggy style? Jangan lupa, tanya alasannya mengapa si Dia menolak variasi seks yang Anda sodorkan untuknya. Tanpa memaksa, tentunya.
Tidak punya inisiatif. Entah mengapa, wanita merasa harus menjauhi kata ‘agresif’ di atas ranjang, padahal kebanyakan pria memimpikan wanita yang aktif dan ‘hidup’ saat bercinta. “Ini adalah soal jaim –jaga imej,” kata Parrot.
Solusi: Berikan kesempatan pada si Dia untuk memimpin satu episode “Ranjang Membara’. Biarkan diri Anda menjadi objek mainannya, sehingga si Dia merasa bahwa dirinya juga memiliki tanggung-jawab untuk mencapai kepuasan bersama. Jangan lupa, ketika dia mulai berani melakukannya –langkah demi langkah, dari waktu ke waktu– tunjukkan dukungan Anda dan pujialah semua usahanya tersebut.
Menganggap bahwa seks adalah sesuatu yang biasa –kurang berarti– bagi pria. “Padahal, bagi sebagian pria, seks adalah sesuatu yang penting. Jangan mengecilkan hal itu,” kata Westheimer. Parrot menambahkan, baik pria dan wanita berpendapat bahwa seks yang paling menyenangkan dan memuaskan justru dialami oleh pasangan yang terikat dalam komitmen tertentu –misalnya, permikahan.
Solusi: Satu penelitian yang dilakukan oleh Fisher dan kawan-kawan menyebutkan, pada hubungan jenis one night stand, terbukti bahwa pria sama seriusnya dengan wanita dalam relationship selanjutnya. “Sekitar 50% wanita dan 52% pria berharap hubungan tersebut bisa berlanjut,” kata Fisher, ”Dan, 33% di antaranya memang terus berlanjut menjadi hubungan yang lebih serius.” Fakta di atas adalah argumen yang bisa Anda sampaikan pada si Dia, jika dia menganggap seks adalah sesuatu yang biasa untuk Anda dan sekadar kewajiban baginya.
Tidak percaya diri pada penampilan sendiri. Kebanyakan wanita justru kurang percaya diri dengan bentuk tubuhnya atau bahkan polesan make up-nya. Sialnya lagi, hal itu kadang-kadang membuat mereka kurang menikmati seks hingga sulit mendapatkan orgasme.
Solusi: Puji si Dia –dan lakukan itu dengan tulus! “Bukankah makin tua dan memiliki sedikit lemak di tubuh adalah hal lumrah dalam hidup manusia?”, ini adalah salah satu kalimat yang bisa menenangkan hatinya. Katakan juga bahwa Anda sangat menghargai dirinya. Pokoknya, selama si Dia bahagia dengan dirinya, bisa menikmati seks, dan bisa mencapai kepuasan itu sudah cukup bagi Anda.
Tidak mau berbicara tentang apa yang mereka inginkan. Jaim membuat wanita tidak bisa berterus-terang dalam seks.
Solusi: Buat si Dia berterus terang. Untuk itu, Anda harus menjadi pendengar yang baik dan simpatik. Awali dengan pertanyaan yang santai. Ingat, tujuan Anda adalah mencari solusi, jadi bersabarlah jika jawaban itu tidak Anda dengar dalam waktu satu atau dua minggu. Beri kesempatan padanya untuk berpikir.
Menganggap bahwa kita selalu siap untuk seks. Setelah kita menjadi pria dewasa, tekanan hidup sehari-hari seperti keluarga, utang, pekerjaan, dan lain-lain, bisa membunuh libido kita. Barangkali hal ini bisa mengejutkan bagi wanita, sehingga sulit bagi mereka untuk memercayainya.
Solusi: Kata Fisher, ”Kebanyakan wanita langsung berpikir bahwa pasangannya sudah tidak menginginkannya lagi.” Jadi, tugas Anda adalah meyakinkan si Dia bahwa saat ini Anda memang sedang tidak menginginkan seks, sedang tidak mood. Anda juga bisa menyisipkan kata ‘maaf’ di sana.
Wanita Cenderung Kesal Jika Diajak Bereksplorasi . Menurut Les Parrot, profesor di bidang psikologi di Seattle Pacific University sekaligus penulis Crazy Good Sex, terkadang wanita menganggap suatu variasi seks sebagai ungkapan ketidakpuasan seorang pria pada performa wanita di atas ranjang. “Mereka ‘mengambil hati’ masalah tersebut,” kata Parrot. Padahal, maksud Anda adalah sekadar membunuh kebosanan karena melakukan hal yang sama setiap waktu.
Solusi: Hal pertama yang harus Anda lakukan untuknya adalah mengatakan bahwa ini sekadar untuk variasi –sama seperti banyak hal yang dilakukan manusia lain dalam hidupnya. Kemudian, berikan rasa aman dan nyaman kepadanya. Namun, sebaiknya, Anda tidak memaksakan kehendak, jelilah melihat celah. Misalnya, jika woman on top merupakan posisi tabu untuk mereka, bagaimana jika Anda mengajukan posisi lain, seperti doggy style? Jangan lupa, tanya alasannya mengapa si Dia menolak variasi seks yang Anda sodorkan untuknya. Tanpa memaksa, tentunya.
Tidak punya inisiatif. Entah mengapa, wanita merasa harus menjauhi kata ‘agresif’ di atas ranjang, padahal kebanyakan pria memimpikan wanita yang aktif dan ‘hidup’ saat bercinta. “Ini adalah soal jaim –jaga imej,” kata Parrot.
Solusi: Berikan kesempatan pada si Dia untuk memimpin satu episode “Ranjang Membara’. Biarkan diri Anda menjadi objek mainannya, sehingga si Dia merasa bahwa dirinya juga memiliki tanggung-jawab untuk mencapai kepuasan bersama. Jangan lupa, ketika dia mulai berani melakukannya –langkah demi langkah, dari waktu ke waktu– tunjukkan dukungan Anda dan pujialah semua usahanya tersebut.
Menganggap bahwa seks adalah sesuatu yang biasa –kurang berarti– bagi pria. “Padahal, bagi sebagian pria, seks adalah sesuatu yang penting. Jangan mengecilkan hal itu,” kata Westheimer. Parrot menambahkan, baik pria dan wanita berpendapat bahwa seks yang paling menyenangkan dan memuaskan justru dialami oleh pasangan yang terikat dalam komitmen tertentu –misalnya, permikahan.
Solusi: Satu penelitian yang dilakukan oleh Fisher dan kawan-kawan menyebutkan, pada hubungan jenis one night stand, terbukti bahwa pria sama seriusnya dengan wanita dalam relationship selanjutnya. “Sekitar 50% wanita dan 52% pria berharap hubungan tersebut bisa berlanjut,” kata Fisher, ”Dan, 33% di antaranya memang terus berlanjut menjadi hubungan yang lebih serius.” Fakta di atas adalah argumen yang bisa Anda sampaikan pada si Dia, jika dia menganggap seks adalah sesuatu yang biasa untuk Anda dan sekadar kewajiban baginya.
Tidak percaya diri pada penampilan sendiri. Kebanyakan wanita justru kurang percaya diri dengan bentuk tubuhnya atau bahkan polesan make up-nya. Sialnya lagi, hal itu kadang-kadang membuat mereka kurang menikmati seks hingga sulit mendapatkan orgasme.
Solusi: Puji si Dia –dan lakukan itu dengan tulus! “Bukankah makin tua dan memiliki sedikit lemak di tubuh adalah hal lumrah dalam hidup manusia?”, ini adalah salah satu kalimat yang bisa menenangkan hatinya. Katakan juga bahwa Anda sangat menghargai dirinya. Pokoknya, selama si Dia bahagia dengan dirinya, bisa menikmati seks, dan bisa mencapai kepuasan itu sudah cukup bagi Anda.
Tidak mau berbicara tentang apa yang mereka inginkan. Jaim membuat wanita tidak bisa berterus-terang dalam seks.
Solusi: Buat si Dia berterus terang. Untuk itu, Anda harus menjadi pendengar yang baik dan simpatik. Awali dengan pertanyaan yang santai. Ingat, tujuan Anda adalah mencari solusi, jadi bersabarlah jika jawaban itu tidak Anda dengar dalam waktu satu atau dua minggu. Beri kesempatan padanya untuk berpikir.
Menganggap bahwa kita selalu siap untuk seks. Setelah kita menjadi pria dewasa, tekanan hidup sehari-hari seperti keluarga, utang, pekerjaan, dan lain-lain, bisa membunuh libido kita. Barangkali hal ini bisa mengejutkan bagi wanita, sehingga sulit bagi mereka untuk memercayainya.
Solusi: Kata Fisher, ”Kebanyakan wanita langsung berpikir bahwa pasangannya sudah tidak menginginkannya lagi.” Jadi, tugas Anda adalah meyakinkan si Dia bahwa saat ini Anda memang sedang tidak menginginkan seks, sedang tidak mood. Anda juga bisa menyisipkan kata ‘maaf’ di sana.
(menshealth)