- Back to Home »
- Ragam »
- Ayah, Teganya Kau Menghancurkan Masa Depan Kami
Posted by : Unknown
Senin, 04 November 2013
Seorang anak adalah buah hati dari orang tua. Setiap orang tua akan
merawat anak mereka dengan penuh kasih sayang serta akan selalu
melindungi mereka. Terutama sosok ayah bagi anak wanitanya. Ayah yang
bekerja keras demi keluarga menjadi sosok pahlawan yang akan selalu
melindungi keluarga yang dicintainya.
Sosok ayah yang penyayang
dan pelindung ini sungguh berbeda dengan apa yang dialami oleh dua gadis
yang tinggal di Surabaya. Dilansir oleh Merdeka.com , SL
dan SP adah dua anak gadis yang masih berusia sangat muda. SL adalah
anak pertama keluarga ini dan saat ini berusia 14 tahun. Sang ibu
kandung sudah meninggal beberapa tahun yang lalu sehingga ayahnya
menikah lagi dengan ibu tirinya sekarang. Dari pernikahan ayahnya dan
sang ibu tiri, mereka dikaruniai seorang anak wanita yaitu SP yang kini
berusia 11 tahun.
Kehidupan mereka berjalan dengan harmonis dan
penuh kasih sayang. Meskipun bukan anak kandungnya, ibu tirinya
memperlakukan mereka dengan kasih sayang yang sama. Meskipun dari
keluarga yang sederhana, kasih sayang mampu melengkapi kehidupan mereka.
Sang ayah yang hanya sebagai petugas kebersihan sangat giat bekerja
keras demi memenuhi kebutuhan keluarga dan pendidikan anak mereka.
Entah
apa yang terjadi, suatu malam ayah mereka datang mengendap-endap ke
kamar mereka dan memaksa mereka berhubungan intim layaknya suami istri.
Astaga, perbuatan apa itu. Sang ayah mengancam mereka dengan menggunakan
pisau dan akan membunuh mereka jika mereka tidak menuruti keinginan
itu. Kedua anak malang yang masih belia itu pun tidak dapat menolak
karena takut dengan ayah mereka.
Ibunya yang mendengar suara gaduh
dari kamar anaknya akhirnya terbangun dari tidur nyenyaknya. Betapa
kagetnya dia melihat apa yang sedang dilakukan oleh suami kepada
anak-anaknya. Namun ibu yang tidak berdaya ini sangat takut melapor ke
pihak yang berwajib. Apa kata orang dan bagaimana nanti nasibnya tanpa
sang suami. Ibu pun hanya bisa diam mengetahui hal ini.
Sang anak
yang tertua merasa terluka dan sakit hati dengan perbuatan ayahnya. Masa
depannya sudah direnggut dengan kejam oleh ayah kandungnya sendiri. Dia
lalu menceritakan hal ini kepada adik dari almarhum ibu kandungnya.
Betapa marah dan kagetnya sang tante mengetahui apa yang menimpa
keponakannya. Dia lalu melaporkan hal ini ke pihak yang berwajib.
Pihak
yang berwajib akhirnya dapat menangkap sang ayah dan saat ini kasus
mereka sedang diproses. Ladies, banyak sudah kasus pelecehan yang
terjadi kepada wanita. Kebanyakan korban mengaku sulit menceritakan hal
ini karena malu dan putus asa. Akibatnya, korban akan lebih banyak
tersiksa dalam diam dan memendam lukanya. Dengan itu sang pelaku tidak
akan mempertanggung jawabkan perbuatannya dan akan bebas berjalan tanpa
rasa bersalah. Hal ini akan membuat perilaku ini berulang secara terus
menerus. Kita sebagai wanita harus berani bertindak ketika mengetahui
hal ini terjadi di sekitar kita. Kita harus menghentikan perlakuan tidak
adil kepada wanita agar kejadian ini tidak terulang di masa depan.
(vemale.com)