- Back to Home »
- Ragam »
- Bahayakah Sering Nyeri di Perut Saat Menstruasi?
Posted by : Unknown
Senin, 04 November 2013
Kerap kali saat masa haid datang, Anda akan memilih meninggalkan
semua aktivitas berat dan berbaring saja di ranjang. Bukan karena malas,
tetapi karena rasa nyeri di perut yang mengganggu.
Bahkan, tidak
hanya satu dua orang saja yang merasakan nyeri cukup parah hingga
membuatnya pingsan dan lemas. Berbahayakah nyeri perut seperti itu?
Nyeri
perut saat menstruasi sebenarnya wajar dialami wanita. Bahkan lebih
dari 50% wanita yang sudah menstruasi selalu mengalaminya. Namun, ada
beberapa hal yang patut dicermati dari rasa nyeri ini. Apabila memang
nyerinya cukup sering dan sangat mengganggu, maka Anda disarankan
sebaiknya menjalani pemeriksaan gynekologi.
Dikutip dari Cosmopolitan, ada beberapa jenis nyeri perut yang dialami wanita saat sedang menstruasi:
Nyeri perut biasa
Mengganggu,
tetapi tidak sampai membuat Anda sampai pingsan berkali-kali atau
kesakitan terlalu parah. Nyeri ini biasanya memang disebabkan oleh
hormon prostaglandin, yang memicu reaksi kontraksi pada saluran kemih.
Menurut Susan Brill, direktor Saint Peter's University Hospital di New
Jersey, prostaglandin tersebut juga akan mempengaruhi kondisi perut,
menyebabkan rasa mual serta diare.
Satu jam sekali
Nyeri
perut ini disertai dengan pendarahan yang berlebihan, sampai
mengharuskan Anda mengganti pembalut 1-2 kali setiap jamnya. Nah,
apabila Anda mengalami hal seperti ini maka disarankan Anda menjalani
pemeriksaan.
"Hal tersebut bisa saja disebabkan oleh tumor jinak
di saluran kemih," ungkap Dr. Susan Brill. Biasanya ukurannya sebesar
biji apel atau biji jeruk. Dan muncul pada wanita usia 30-an atau 40-an.
Kasus
ini biasa disebut dengan fibroids, menyebabkan rasa sakit dan nyeri,
serta membuat pendarahan jadi berlebihan. Umumnya pendarahan tidak akan
berhenti 3-4 hari, tetapi bisa mencapai berminggu-minggu.
Endometriosis
Sebenarnya
belum ada kejelasan apa yang menyebabkan hal ini. Tetapi, endometriosis
adalah kondisi di mana saat lapisan yang seharusnya ada di rahim justru
keluar dan tumbuh di luar organ terdekat.
Kondisi ini sulit
didiagnosa karena biasanya menyebabkan rasa nyeri di perut bagian bawah,
dan gejalanya mirip dengan nyeri menstruasi. Cara mengetahuinya adalah
dengan pengecekan atau mengamati rasa kram yang dialami saat sedang
berhubungan intim.
Pelvic Inflammatory
Adalah kondisi
di mana nyeri di perut bagian bawah disertai dengan demam. Nah, kondisi
seperti ini juga kerap dilaporkan banyak wanita. Ada rasa nyeri saat
buang air kecil, dan warnanya berubah menjadi kehijauan.
Biasanya
ini terjadi karena disebabkan adanya peradangan di dekat saluran kemih.
Apabila dibiarkan akan berkembang menjadi infeksi dan menjadi penyakit
gonorrhea atau chlamydia.
"Bila Anda mengalami nyeri seperti ini
maka Anda harus lekas mendapatkan pengobatan. Ini bahaya bagi kondisi
kesuburan Anda," tutup dokter Susan.
Apabila Anda mengalami nyeri
dan kram yang membuat Anda merasa curiga, maka disarankan Anda melakukan
pemeriksaan. Dengan pemeriksaan dini, Anda dapat mencegah berbagai
penyakit wanita yang mengancam.
(vemale.com)