- Back to Home »
- Karir »
- Ibu Rumah Tangga VS Ibu Bekerja, Pilih Yang Mana?
Posted by : Unknown
Minggu, 24 November 2013
Membuat keputusan bukanlah pilihan mudah. Menjadi ibu rumah tangga
sehingga dapat memiliki waktu lebih untuk si buah hati, atau menjadi ibu
yang bekerja dengan resiko waktu untuk keluarga berkurang? Semua ada
resikonya.
Seperti yang dilansir dari drphil.com, semua pilihan
wanita memiliki manfaat dan resiko sendiri-sendiri. Tidak ada pilihan
yang mudah, tergantung apa cita-cita dari si wanita.
"Terlalu
banyak resiko bagi anak, jika kedua orangtuanya bekerja," ujar Heidi
Brennan, seorang ibu rumah tangga, penasehat kebijakan publik, serta
anggota dewan direksi untuk keluarga. Ia menambahkan, "Penelitian telah
menunjukkan bahwa hubungan awal antara bayi atau anak-anak pra sekolah
dan orang tua adalah dasar dari perkembangan kepribadian anak
selanjutnya."
"Sebenarnya tidak ada bukti yang mendukung
pernyataan tersebut," ujar Dr. Philip, si pemilik blog. Anak-anak yang
berada dalam penitipan berkualitas memiliki peningkatan keterampilan
kognitif, kecerdasan, dan lebih mudah untuk bersosialisasi.
Menanggapi
pernyataan dokter Philip, Heidi mengatakan, "Peningkatan yang terjadi
tidak akan signifikan jika tak ada orang tua di samping mereka."
Joan
K. Peters, seorang penulis, mempunyai pendapat yang berbeda. Ia
mengatakan, "Salah satu aspek penting untuk menjadi seorang ibu adalah
memperhatikan urusan finansial si buah hati". Bukannya ingin, tetapi
seorang wanita harus siap dengan keadaan yang tak terduga seperti
perceraian, PHK dini suami, ataupun penyakit.
Menanggapi
pernyataan ibu rumah tangga yang selalu mengatakan bahwa mereka tak
pernah kehilangan waktu bersama anak, Peter mengatakan, "Tidak seorang
pun yang ingin bekerja selama 10 jam sehari dan meninggalkan keluarga
mereka. Masalahnya adalah, pastikan bahwa Anda akan bekerja di tempat
yang ramah keluarga".
Mendukung pernyataan para wanita yang
memilih untuk bekerja, Dr. Phill mengatakan bahwa banyak wanita berharap
dapat menjadi orang tua yang baik dan memiliki karir yang cemerlang.
Tetapi mereka akan terjebak dalam suatu keadaan dimana banyak tekanan
dari tempat kerja dan dari rumah. "Jika Anda mengasuh putra putri Anda
dalam keadaan frustasi atau depresi, ini juga tak akan baik untuk anak
Anda," tambah dokter Philip.
"Tidak. Dari dulu, wanita yang hanya
bekerja sebagai ibu rumah tangga juga digambarkan sebagai wanita yang
tidak memiliki pendidikan tinggi," ujar Brennan.
"Anda tetap dapat mendidik anak Anda dan tetap bekerja," kata Sonja, seorang working mom.
Kasey,
seorang wanita yang bingung antara pekerjaan yang dicintainya dan anak
yang dikasihinya mengatakan, "Saya dan suami saya sudah membicarakannya.
Apa saja yang kita inginkan untuk anak-anak kita. Yang penting adalah
waktu yang berkualitas ketika bersama mereka. Semakin lama waktu bersama
mereka tidak menjamin kualitas pertemuan."
Nah, setelah membaca
pernyataan di atas, apakah Anda semakin bingung untuk membuat keputusan
atau sudah mendapat pencerahan untuk mengambil keputusan?
Apapun keputusan Anda, pertimbangkan mana yang lebih bermanfaat untuk Anda dan keluarga ya Ladies.
(vemale.com)