Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
Posted by : Unknown Minggu, 08 Maret 2015


Ada suatu masa ketika Anda ingin bercinta, namun perangkat keras Anda tidak mau bekerja, lemas dan relaks bak bayi yang tertidur lelap. Beberapa pria kemudian menanggapinya secara panik, takut dan khawatir karena menganggapnya sebagai pertanda awal impotensi. “Padahal, boleh jadi hanya karena sedang kelelahan,” kata Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And., FAACS., ahli andrologi dan seksologi dari Klinik Grasia, Bali.

Tapi, bak pisau bermata dua, Anda justru santai-santai saja ketika sejak awal usia 30-an hingga saat ini, penis Anda sulit untuk mendapatkan kekerasan maksimal. Anda pikir, selama masih bisa digunakan, hal itu bukanlah masalah besar, ketika menjadi terlalu mudah untuk ejakulasi. Padahal, hal seperti ini tidak boleh dibiarkan, Anda mesti bertemu orang yang tepat untuk mengatasi masalah ini, yakni dokter! Nah, sebelum Anda ke dokter, simak dulu beberapa hal berikut ini. Boleh jadi, apa yang Anda alami bukanlah sesuatu yang serius. Atau sebaliknya, sangat serius.   
  • Penis Lemah, Mungkin Jantung Anda Bermasalah. Penelitian mengenai regenerasi sel di New York Medical College menunjukkan, bahwa setiap 20 tahun akan terjadi perubahan grafik atau ritme pada jantung Anda. Tanda kerusakan jantung yang pertama akan terlihat dari penis. Plak yang menyumbat arteri jantung, ternyata juga akan segera menyumbat pembuluh halus pada penis. Jadi, penis itu akan malas ‘bangun’ meski si Dia sudah menggelinjang-gelinjang liar. Jadi, tidak bisa tidak, Anda mesti ke dokter segera.
  • Banyak Air, Sulit Ereksi. Makan dan minum secara wajar adalah kunci kesehatan. Meski minum air adalah salah satu cara preventif menghindari penyakit ginjal, namun minum terlalu banyak –misalnya, tiga liter yang terdiri dari bir, air, dan zat cair lain– secara kolektif akan mengurangi kemampuan kontraksi penis. 
  • Seks Sehat Bersama si Dia. Menikah dan menikmati seks sehat dengan si Dia mungkin membatasi ruang petualangan Anda. Namun, menjadi lajang (atau duda) ternyata dua kali lipat berisiko untuk melakukan bunuh diri. Jadi, berpikirlah positif pada hubungan Anda dan si Dia sebelum Anda membuangnya ke keranjang sampah, dan memilih hidup sebagai bujangan. 
  • Berhentilah Merokok! Merokok bisa merusak pembuluh darah, sehingga akan mengganggu aliran darah menuju ke penis. Sementara itu, nikotin bertanggung jawab atas kontraksi di pembuluh darah yang pada akhirnya membuat pembuluh darah kehilangan elastisitasnya. Jika itu terjadi, maka kekekuatan ereksi menjadi tidak optimal lagi. Yang paling jelek dari rokok: Membuat sperma tidak sehat, lamban bergerak, atau malah rusak. Pada akhirnya, hal ini akan berimbas pada keturunan Anda bahkan bisa membuat junior Anda cacat fisik. Masih mau merokok?
  • Karena si Dia ‘Dingin.’ Maka, panaskan mood si Dia dengan makanan. Misalnya, dengan membuat kue pisang kacang. Si Dia pasti akan menghargai kerja keras Anda di dapur. Tapi inilah  rahasianya: “Pisang dan kacang konon akan meningkatkan aliran darah di vagina dan membangkitkan gairahnya,” kata direktur Smell & Taste Treatment and Research Foundation, Dr. Alan Hirsch.
  • Latihan Kardiovaskular. Olahraga lari, berenang, bersepeda, atau segala jenis olahraga aerobik, membuat Anda lebih jarang terkena disfungsi ereksi. Tapi, hati-hati dengan olahraga yang memberi tekanan berlebihan pada area perineum, yaitu area di antara skrotum dan anus. Ada beberapa kejadian bersepeda yang bisa menimbulkan disfungsi ereksi. Tapi, bersepeda dalam waktu tempuh pendek, dengan jarak di bawah 80 km, cukup aman dilakukan. Atau, berdirilah sesekali di atas sepeda, misalnya setiap 15 menit saat Anda sedang melakukan touring jarak jauh.
  • Sedang Minum Obat Apa? Beberapa jenis obat memang bisa menurunkan gairah seksual Anda, misalnya obat penurun tekanan darah tinggi, antidepresi, antipsikotik, hingga obat diuretik. Untuk masalah seperti ini, berkonsultasilah kepada dokter Anda. Meski demikian,  jangan terlalu khawatir, jika konsumsi obat-obatan di atas dihentikan, umumnya gairah Anda kembali normal. 
  • Kontrol Berat Badan Agar Selalu Ideal. Obesitas akan membawa banyak masalah kesehatan, termasuk diabetes tipe 2, yang akan mengganggu saraf-saraf di seluruh tubuh termasuk di area penis. Tapi tanpa ancaman diabetes tipe 2 pun, lemak berlebih pada pembuluh darah juga akan membuat aliran darah terhambat, termasuk yang menuju ke penis. Artinya, penis Anda tidak dalam kondisi siap-tempur atau kurang bersemangat. Terkadang bisa ‘berdiri’ tapi tanpa tenaga, terkadang ‘lambat berdiri’, atau mungkin saja ‘ogah berdiri’. Yang paling menyebalkan, kegemukan juga akan membatasi Anda dalam melakukan variasi gerakan seks, membuat penis tenggelam dalam lipatan perut, sehingga penetrasi dilakukan seadanya.  
  • Hati-hati Variasi. Beberapa variasi gerakan seks barangkali harus lebih ‘dihaluskan’ pada saat eksekusinya. Misalnya, gerakan woman on top, di mana si Dia yang berada di atas dan memegang kendali. Ketika si Dia terlalu bersemangat, maka bisa saja terjadi kecelakaan yang menyakitkan –posisi penis Anda tidak pas dengan posisi vaginanya, sehingga penis tertekuk dengan keras. Jangan tanyakan rasanya. 
  • Hindari: Tekanan Darah Tinggi dan Kolesterol Tinggi. Darah tinggi dan kadar kolesterol yang tinggi akan merusak dinding pembuluh darah, termasuk yang menuju ke penis. Cara terbaik untuk mengantisipasinya adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter. Ingat, obat tekanan darah tinggi juga kerap dihubungkan dengan menurunnya gairah seks pada pria. 
  • Sekali Lagi, Alkohol. Minum sedikit alkohol mungkin masih bisa ditolerir oleh tubuh. Tapi, bagi peminum berat –yang minum alkohol minimal satu botol sehari– biasanya akan berakhir pada masalah kerusakan hati, kerusakan saraf, dan kondisi-kondisi lain yang bisa memicu munculnya disfungsi ereksi.
  • Periksa Testikel Anda. Kanker testis adalah kanker yang biasa terjadi pada pria usia 18-40 tahun. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan pemeriksaan sendiri, minimal satu bulan sekali, karena umumnya pria di rentang usia seperti ini jarang (baca: enggan) bertemu dokter. Waktu terbaik untuk memeriksa adalah saat di bawah shower, ketika scrotum dalam kondisi basah dan hangat. Yang harus Anda khawatirkan adalah gumpalan keras –seperti batu– dan tidak terasa sakit saat ditekan.

Leave a Reply

Terima Kasih Telah Berkunjung

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KUMPUL DI SINI - Dawie Heart - Powered by Blogger - Designed by Garuda Indonesia Komunitas -