Tampilkan postingan dengan label Artikel Ramadan 2013. Tampilkan semua postingan
Bugar Selama Puasa
Di antara kiat menjaga kebugaran saat puasa yang ditulis Prof. Dr. H. Hardiansyah, MS, dalam buku Powerful Shaum adalah menguatkan niat, mengakhirkan sahur, menyegerakan berbuka, dan istirahat. Kita bisa menambahkan satu lagi yaitu olahraga.
Olahraga
saat puasa selain menjaga metabolisme dan kebugaran tubuh, juga mampu
menjaga berat badan tetap ideal. Tujuan olahraga saat puasa adalah
memelihara kebugaran tubuh, dan bukan untuk meningkatkannya. Maka
sebaiknya , tidak terlalu berlebihan dari gerakan, durasi, maupun
frekuensi.
Olahraga saat puasa ideal
dilakukan sebelum berbuka atau 2-3 jam sesudah berbuka. Meski ada yang
melakukan setelah shalat subuh. Contoh olahraga ringan yang bisa kita
lakukan selama puasa adalah jogging, bersepeda atau melakukan
peregangan tubuh. Waktunya , cukup 15-30 menit setiap hari. Adapun
frekuensinya bisa disesuaikan dengan kebiasaan kita. Jika biasanya 4
kali dalam satu minggu, bisa dikurangi menjadi 2 kali.
Puasa
tidak boleh membuat kita malas bergerak, karena jika malas-malasan ,
tubuh justru terasa lemas. Sebaliknya , olahraga yang cukup dapat
mengubah lemak menjadi glukosa dalam darah sehingga meningkatkan kadar
gula. Lunglai dan ngantuk hilang, tubuh lebih segar.
Sumber : Elzatta
(vemale.com)
Sahur Itu Sunnah
Mengkonsumsi terlalu banyak makanan atau cemilan manis ketika sahur
seperti cokelat, kue keju, segelas besar teh manis ternyata justru dapat
membuat tubuh kita terasa lemas saat berpuasa. Berikut hal-hal yang
harus diperhatikan saat makan sahur.
- Hindari makanan manis. Makanan manis melepas insulin lebih cepat hingga tubuh lekas lemas & lapar.
- Utamakan protein & serat. Protein hewani dan nabati, diperlukan untuk mengatur metabolisme dan meningkatkan daya imunitas tubuh. Sedangkan serat dalam biji-bijian, sayuran, dan buah baik untuk kesehatan usus serta menurunkan resiko diabetes dan penyakit jantung. Frank Hu, MD, profesor di bidang nutrisi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health, Boston menambahkan bahwa serta mampu menurunkan resiko kematian.
- Jangan lupakan karbohidrat. Kita bisa memilih nas merah, singkong, ubi, jagung atau roti gandum yang rendah gula. Bagaimana pun, karbohidrat tetap diperlukan sebagai sumber energi.
Sahur memang
tidak diwajibkan , namun sunnah dilakukan karena di dalamnya terdapat
berkah dan pahala yang memperkuat puasa. Sahur juga pembeda dari puasa
para ahli kitab. Dalam pelaksanaannya, Rasulullah senantiasa mengakhiri
waktu sahur.
Sumber : Elzatta
(vemale.com)
Menyembuhkan Maag Dengan Berpuasa
Jangan salah. Bukan berpuasa yang menyebabkan seseorang menderita
sakit maag. Justru dengan cara yang tepat, maag dapat disembuhkan saat
berpuasa.
Sakit maag fungsional, menurut ahli penyakit dalam
Divisi Gastroenterologi RSCM-FKUI, Dr. H. Ari Fahrial Syam
SpPD-KGEH,MMB, dapat disembuhkan dengan menjalani ibadah puasa Ramadan.
"Dengan berpuasa tidak makan dan tidak minum selama kurang lebih 14 jam,
akan membuat perubahan tingkat asam lambung menjadi berubah," kata Ari
pada sebuah simposium di FKUI-RSCM, seperti dikutip dari Antara.
Saat
sedang berpuasa, kadar gastrin dalam tubuh akan meningkat jumlahnya,
dan asam lambung akan menurun. Hal ini dapat terjadi karena ada
perubahan metabolisme dalam tubuh yang dipicu oleh pembatasan makanan
dan minuman. Menurut laporan, ada sekitar 60% pasien penderita maag
fungsional sembuh justru karena berpuasa.
"Lebih dari 60% pasien
sakit maag fungsional dapat sembuh karena berpuasa, dan metabolisme
tubuh kembali normal usai berpuasa," ujar Ari yang menambahkan obat maag
harus tetap diminum untuk menekan kadar asam lambung.
Syaratnya
adalah dengan menjalani puasa rutin selama 30 hari. Memperbaiki pola
makan dan makan pada jam yang teratur. Selain itu, lebih baik tidak
mengonsumsi rokok, camilan berlemak, serta mengurangi konsumsi kopi yang
dapat menyebabkan gas di dalam perut. Kurangi juga asupan akan soda,
makanan asam serta tetap rileks, karena asam lambung mudah naik saat
tubuh sedang stres. (vemale.com)