- Back to Home »
- Dunia Kesehatan »
- Sering Kram Perut Tapi Nggak Hamil Atau Haid?
Posted by : Unknown
Jumat, 28 Juni 2013
Kram perut biasa dialami wanita saat sedang haid atau saat sedang
hamil. Hal tersebut sangat wajar mengingat kondisi rahim sedang
mengalami peluruhan apabila haid, dan rahim menjadi tempat melindungi
dan pertumbuhan janin saat sedang hamil. Tetapi hati-hati apabila kram
perut sering Anda alami saat tidak haid atau saat tidak sedang hamil.
Kram
atau nyeri perut yang sama rasanya seperti sedang hamil atau sedang
haid, menandakan gejala penyakit apabila saat itu tubuh dalam keadaan
normal. Nyerinya perlahan akan semakin sering mengganggu, dan seiring
waktu bertambah sakit.
Menurut livestrong.com, ada beberapa gejala penyakit yang ditunjukkan pada saat kram/nyeri perut menyerang wanita:
Ada kista pada rahim
Yang
pertama, apabila Anda merasakan nyeri atau kram terus menerus pada saat
tidak sedang haid atau sedang hamil, bisa jadi Anda sedang mengalami
kista. Kista ini ada yang berbahaya, ada pula yang tidak. Kebanyakan
kista yang tidak berbahaya bisa disembuhkan dalam jangka waktu 3-4
bulan. Namun, apabila ia melekat pada dinding rahim dan tumbuh, maka
kista tersebut bisa berkembang menjadi kanker.
Operasi adalah
jalan yang dapat ditempuh untuk mengatasi kista tersebut, sehingga tidak
sampai mempengaruhi bagian tubuh lainnya.
Kanker ovarium
Kanker
ovarium adalah pembunuh sadis yang diam-diam bisa merebut nyawa wanita.
Kanker ovarium ini seringkali salah didiagnosa sebagai stres atau
depresi. Gejalanya meliputi tekanan yang terasa nyeri pada rahim,
pembengkakan, seringkali buang air kecil, nyeri pada rahim, serta
perubahan siklus menstruasi yang drastis dan tidak lancar.
Pada
stadium awal, kanker ovarium bisa segera disembuhkan dengan cara yang
lebih mudah. Namun, pada stadium lanjut, kanker ovarium kerap memakan
korban nyawa.
Autoimmune oophoritis
Adalah kondisi di
mana rahim mengalami peradangan akibat tubuh diserang oleh selnya
sendiri. Peradangan ini akan menyebabkan kerusakan pada dinding rahim,
yang kemudian mengeras dan dapat membuat wanita kehilangan kesuburan
serta menurunkan produksi hormon.
Menurut rumah sakit John
Hopkins, pengobatan untuk wanita yang mengalami kasus ini sudah
ditemukan. Pun demikian, wanita tetap harus lebih berhati-hati dan
memeriksakan kondisinya apabila sering mengalami nyeri yang
mencurigakan.
Autoimmune oophoritis ini juga biasanya ditandai
dengan demam, gelisah serta sulit tidur, nyeri pada perut, menstruasi
yang jarang datang.
Nah, ladies, pastikan Anda segera memeriksakan
diri ke dokter apabila Anda mengalami gejala yang sama, sehingga bisa
segera mendapatkan penanganan lebih dini. (vemale.com)