- Back to Home »
- Dunia Kesehatan »
- Sedihnya, Siswa SD Harus Makan Siang di Toilet Sekolah
Posted by : Unknown
Sabtu, 27 Juli 2013
Bulan Ramadan memang seharusnya saling menghormati dan toleransi
antar umat beragama. Bagi Muslim yang berpuasa tidak diperbolehkan makan
dan minum dari Subuh hingga Magrib. Banyak umat beragama lain yang
melakukan toleransi antar umat beragama, salah satunya adalah dengan
tidak makan di depan orang yang sedang berpuasa. Namun hal ini bukan
berarti umat Muslim tidak memiliki iman yang kuat ketika orang lain
menyantap hidangan lezat.
Toleransi bila tidak
diterapkan dengan baik, bisa merugikan pihak yang memberi toleransi.
Sejumlah foto beredar di jejaring sosial Facebook menampilkan siswa
sekolah Seri Pristina di Selangor sedang makan di toilet sekolah. Hal
ini diduga untuk menghormati siswi yang sedang berpuasa. Namun
seharusnya bentuk toleransi tidaklah seperti ini.
Toilet
pasti merupakan sarang bakteri dan sangat tidak layak untuk tempat
makan. Guneswary Kelly adalah orang tua murid yang Putrinya bersekolah
di sana. Kelly menuliskan tempat anaknya belajar memaksa siswa
non-muslim makan di tempat tidak semestinya untuk menghormati siswa lain
tengah berpuasa. "Ini bukan tempat layak menyantap makan siang. Kamar
mandi penuh bakteri dan bau," ujarnya.
Pihak sekolah sendiri seharusnya membuat solusi yang baik
agar siswa yang berpuasa tetap mendapat toleransi dan siswa yang
bertoleransi tidak menderita seperti ini. Bayangkan saja ladies, toilet
sekolah yang belum tentu bersih dan higienis diberi meja dan kursi untuk
makan siang. Menanggapi kejadian ini, Wakil Perdana Menteri Malaysia
Muhyidin Yasin mengatakan pihaknya akan menyelidiki siapa harus
bertanggung jawab menyuruh murid non-muslim makan di jamban.
Anak-anak
kecil ini tidak salah bila tidak berpuasa karena berbeda agama. Hak
mereka untuk tetap makan siang di ruang makan sekolah seharusnya tidak
diganggu gugat. Wajah-wajah lucu ini harus menyantap bekal makan
siangnya di tempat yang sangat tidak layak. Semoga kejadian seperti ini
tidak terjadi lagi. Toleransi berbeda dengan mengabaikan hak orang lain. (vemale.com)