- Back to Home »
- Dunia Kesehatan »
- 6 Mitos Dan Fakta Tentang Suplemen Creatine
Posted by : Unknown
Minggu, 03 November 2013
Creatine adalah salah satu suplemen yang paling efektif, aman, dan
juga populer pada kalangan atlet binaraga atau atlet olahraga umum.
Sudah
sewajarnya bahwa dengan banyaknya manfaat yang ditawarkan oleh suplemen
creatine, banyak pula mitos-mitos yang tidak benar dan tidak memiliki
dasar ilmiah, namun hal tersebut cukup membuat para atlet akhirnya
meninggalkan salah satu suplemen yang paling favorit ini selain amino
dan whey protein.
Berikut 6 mitos dan fakta sebenarnya mengenai suplemen creatine :
Creatine buruk bagi ginjal
Fakta :
mitos ini terlihat agak tidak berdasar dan kemungkinan mengambil dasar
dari logika tentang rusaknya ginjal disebabkan oleh meningkatnya
kreatinin darah (limbah protein daging dalam makanan yang dibuang dari
darah oleh ginjal). Namun ada bukti klinis yang mengungkapkan mitos
tersebut, adalah Poortmans JR penulis penelitian dari Universitaires De Bruxelles,
Belgia, yang melakukan penelitian bersama rekan-rekannya. Para peneliti
memberikan 20 gram dosis suplemen creatine monohydrate pada 5 pria
sehat setiap hari selama 5 hari. Hasilnya, mereka tidak menemukan adanya
perubahan signifikan dalam aktivitas ginjal, kecuali jika memiliki
gangguan ginjal sebelum mengonsumsi suplemen creatine, itu mungkin akan
membuat sedikit pengaruh pada kerusakan ginjal.
Creatine akan menghambat pertumbuhan pada remaja
Fakta :
creatine adalah biomolecule yang ditemukan pada tubuh manusia dan juga
pada berbagai makanan, yang membantu pertumbuhan manusia pada usia
remaja dan pertumbuhan masa otot pada orang dewasa. Sehingga aman
dikonsumsi oleh setiap orang.
Creatine adalah steroid
Fakta :
"tak kenal maka tak sayang" istilah tersebut mungkin cocok untuk yang
beranggapan bahwa creatine adalah steroid. Pasalnya, sudah banyak
artikel bahkan penelitian yang membahas tentang creatine dan menyebutkan
bahwa creatine adalah asam amino alami yang berperan dalam meningkatkan
masa otot dan memperkuat otot.
Tidak perlu suplemen creatine karena telah banyak tersedia pada makanan
Fakta :
Creatine memang ditemukan pada beberapa makanan terutama daging sapi,
namun kandungan creatine pada daging tidak mencukupi kebutuhan creatine
tubuh terutama kebutuhan para atlet binaraga, terkecuali jika
mengonsumsi daging sapi dalam jumlah besar yang sesuai dengan kebutuhan
creatine tubuh. Maka dari itu para ahli membuat suplementasi creatine
yang telah banyak tersedia untuk memudahkan seseorang mencukupi nilai
nutrisi creatine pada tubuhnya, tanpa perlu mengonsumsi daging dengan
jumlah yang besar.
Creatine membutuhkan kadar gula yang tinggi agar bisa diserap
Fakta :
Creatine sebenarnya bisa diserap sendiri oleh tubuh secara alami, namun
banyak orang yang mengambil jalan pintas untuk mempercepat proses
penyerapan creatine dengan kadar gula tinggi. Creatine memang dapat
diserap dengan cepat jika dimediasi oleh insulin (hormon polipeptida
yang mengatur metabolisme karbohidrat). Namun untuk mempercepat proses
tersebut dibutuhkan sekitar 100g lebih karbohidat sederhana, yang
sebenarnya tidak baik bagi tubuh. Maka dari itu, banyak para ahli
menyarankan untuk tidak menambahkan kadar gula dalam mengonsumsi
creatine, karena pada kenyataannya creatine bisa diserap oleh tubuh
secara alami, dan itu adalah pilihan yang baik.
Kafein mengganggu penyerapan creatine
Fakta :
Sebenarnya, kafein berperan untuk membantu meningkatkan penyerapan
creatine. Namun harus diperhatikan, karena kafein memiliki sifat
diuretik yang bisa menyebabkan dehidrasi. Proses anabolik creatine
adalah menarik air ke dalam otot, sehingga dapat meningkatkan kadar air
dalam otot yang sebagian para binaraga tidak menginginkan hal tersebut.
Maka dari itu kafein juga dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu
penyerapan creatine dalam tubuh, sehingga tidak banyak cairan yang ikut
masuk ke dalam otot bersama creatine. (boy)
(vemale.com)