- Back to Home »
- Artikel Ramadan 2013 , Dunia Kesehatan »
- Ini Alasan Mengapa Tubuh Butuh Puasa
Posted by : Unknown
Senin, 15 Juli 2013
Tak terasa bulan Ramadhan datang kembali dan umat Islam di seluruh
penjuru dunia akan melaksanakan ibadah puasa. Selain sebagai ibadah,
berpuasa juga terbukti bermanfaat besar bagi kesehatan tubuh. Apa saja
manfaat kesehatan dari berpuasa?
Menurut The National Academy of Sciences,
manfaat puasa bagi kesehatan di antaranya adalah menambah ketahanan
tubuh terhadap stres, meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi
risiko terkena berbagai penyakit, dan bahkan membuat awet muda dan
panjang umur.
Penelitian jangka pendek pada beberapa subyek orang
yang berpuasa menunjukkan manfaat dalam penurunan berat badan . Hal ini
dimungkinkan karena terjadinya perbaikan profil lipid darah, termasuk
penurunan level LDL sehingga rasionya lebih rendah daripada HDL .
Meski
juga terjadi penurunan level HDL yang sangat sedikit secara statistik,
namun hasil tersebut akan memberi manfaat yang positif terhadap level
obesitas seseorang yang sedang menjalankan puasa.
Untungnya puasa
Ramadhan hanya berlangsung sekitar 30 hari, karena menurut penelitian,
puasa lebih dari 30 hari dapat beresiko menimbulkan beberapa masalah
kesehatan.
Manfaat Puasa bagi Kesehatan
Tanpa memandang dari segi agama, berikut adalah beberapa manfaat berpuasa bagi kesehatan kita :
- Membantu membakar lemak lebih banyak karena terjadi perubahan drastis dalam pola asupan kalori sehingga dapat dimanfaatkan sebagai shock therapy bagi metabolisme badan dalam membakar lemak lebih banyak.
- Mengalihkan penggunaan glukosa ke lemak sebagai sumber energi secara perlahan sehingga mencegah kerusakan otot. Penggunaan lemak untuk energi akan membantu menurunkan berat badan, mempertahankan massa otot, dan dalam jangka panjang akan mengurangi kadar kolesterol darah.
- Penurunan berat badan dan meningkatnya sensitivitas insulin saat berpuasa akan membantu dalam kontrol terhadap diabetes dan mengurangi tekanan darah.
- Sebagai proses detoksifikasi atau proses pengurangan kadar racun dari dalam tubuh karena zat racun yang tersimpan lemak akan larut dan dikeluarkan dari tubuh.
- Meningkatkan kondisi mental, kewaspadaan, dan fokus karena beberapa hormon tertentu seperti endorfin mengalami peningkatan dalam darah setelah beberapa hari berpuasa.
- Menghentikan atau setidaknya mengurangi berbagai kebiasaan buruk atau pola hidup tidak sehat yang merugikan kesehatan seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, menggunakan narkoba, begadang, dan lain-lain. Jelas sekali menghentikan berbagai kebiasaan yang merugikan kesehatan tersebut akan membuat Anda lebih sehat, awet muda, dan panjang umur.
- Mengurangi dan mengendalikan nafsu makan yang berlebihan. Saat berbuka puasa, Anda akan menyadari betapa sedikit saja mengonsumsi makanan dan minuman sudah cukup membuat perut kenyang dan memuaskan napsu makan Anda. Hal tersebut akan membuat Anda lebih bijak dalam menentukan seberapa banyak porsi makan Anda termasuk setelah bulan puasa berakhir.
- Melatih kedisiplinan dalam pola hidup menjadi lebih sehat. Dengan berpuasa, Anda belajar lebih disiplin kapan waktunya makan, tidur, dan beraktivitas. Pengaturan disiplin waktu makan dan kebutuhan untuk beristirahat yang cukup agar dapat beraktivitas optimal di keesokan harinya akan membuat pola hidup Anda lebih sehat.
- Mencegah berbagai jenis penyakit kardiovaskular terkait kolesterol. Manfaat ini diperoleh karena saat berpuasa terjadi perbaikan profil lipid darah, termasuk penurunan level LDL sehingga rasionya lebih rendah daripada HDL .
Puasa bagi Penderita Sakit Maag dan Diabetes
Menurut
dr. Jeffry Tenggara, Sp.PD., internisdi MRCCC Siloam Hospital Semanggi
dan Hemato-Oncology residence FKUI-RSCM Jakarta, puasa akan menjadi hal
yang cukup berat bagi para penderita diabetes dan sakit maag, namun hal
ini juga bukan merupakan suatu halangan untuk berpuasa dengan beberapa
catatan tentunya.
Bagi penderita sakit maag, tentukan dahulu
apakah Anda termasuk penderita yang aman atau tidak untuk ikut berpuasa.
Penderita sakit maag organik tidak disarankan untuk berpuasa. Bagi para
penderita sakit maag non organik, yang terpenting adalah pengaturan
makan yang tepat dan penggunaan obat untuk menekan produksi asam
lambung.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan bagi para penderita sakit maag yang akan berpuasa menurut dr. Jeffry :
- Konsumsi makanan tinggi serat dan dengan kadar indeks glikemik yang rendah seperti nasi merah dan roti gandum pada saat buka dan sahur.
- Pada saat berbuka, jangan langsung makan dalam porsi besar. Berbukalah dengan makanan ringan atau buah dalam porsi kecil dan dilanjutkan dengan makanan porsi lengkap setelah selesai sholat maghrib.
- Jangan pernah melewatkan makan sahur dan makanlah dengan porsi lengkap. Kebiasaan buruk yang terjadi adalah makan sahur sering terlewat karena ketiduran atau sahur hanya dengan nasi dan mi instan saja.
- Hindari makan yang berminyak dan berlemak karena justru mempercepat pengosongan lambung dan mudah menjadi cepat lapar.
- Hindari makanan yang terlalu manis saat sahur, karena akan memicu hormon insulin berlebihan dan terjadi kondisi hipoglikemi .
- Hindari sayuran seperti kubis atau kol karena dapat meningkatkan produksi gas dalam lambung.
Penderita
diabetes yang sudah berusia lanjut dan atau dengan komplikasi penyakit
jantung dan hipertensi juga tidak disarankan untuk berpuasa, namun tidak
mutlak dan melihat fakta kondisi fisik dan kesehatannya.
Sedangkan
bagi diabetisi pengguna obat oral, perlu dilakukan penyesuaian dosis
dan waktu minum obat dengan waktu berpuasa. Berikut adalah hal-hal yang
perlu diperhatikan bagi para penderita diabetes yang akan berpuasa
menurut dr. Jeffry :
- Tidak boleh melewatkan makan saat berbuka dan sahur dengan alasan apapun. Pola makan saat puasa adalah sama dengan pada saat tidak berpuasa. Makan berlebihan saat berbuka dan melewatkan atau hanya makan sahur sekedarnya berbahaya bagi diabetisi karena bisa menyebabkan peningkatan dan penurunan gula darah secara drastis.
- Saat berbuka, konsumsilah karbohidrat kompleks seperti nasi merah dengan banyak serat dari sayuran atau buah kurma . Jangan mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti sirup atau kolak manis untuk mencegah lonjakan gula darah.
- Saat sahur, tidak disarankan makan sekedarnya seperti hanya mi instan atau sepiring nasi goreng karena bisa berakibat tidak dapat mempertahankan gula darah saat berpuasa. Namun juga tidak disarankan makan sahur berlebihan karena bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang akan membuat Anda merasa lemas seharian.
- Pengaturan obat penurun gula atau insulin. Untuk pengguna obat oral, dosis disesuaikan dengan perubahan pola makan saat puasa. Untuk obat dosis sekali sehari, minumlah saat berbuka dengan dosis yang sama. Untuk obat dosis 2 kali sehari, dosis pertama diminum saat berbuka, lalu setengah dari dosis kedua saat sahur. Untuk obat dosis 3 kali sehari, turunkanlah menjadi 2 kali sehari saat berbuka dan sahur. Bagi pengguna suntikan insulin sekali sehari, suntikkan saat berbuka.Untuk dosis suntikan 2 kali sehari, dosis awal diberikan penuh saat berbuka dan setengah dari dosis kedua saat sahur.
Kesimpulannya,
berpuasa ternyata tidak hanya sekedar untuk menjalankan ibadah saja
tetapi telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan. Jadi, selamat
menjalankan ibadah puasa dan semoga Anda semakin sehat!(vemale.com)